Senin, 18 April 2011

Tentang KESETIAAN


“KESETIAAN. Tidak bisa direncanakan. Sama halnya dengan hidup seseorang.”
Kira2 begitu bunyi status yang di post oleh salah satu sahabat saya. Waktu pertama kali saya baca, saya langsung protes. Nyaris langsung saya komen, “Kalo saya, saya bakalan setia sampai kapan pun. TITIK!”. Tapi begitu saya baca semua komen2 yang ada distatus itu, mendadak saya terdiam. Apalagi pas saya tanya sama sama orangnya langsung, dia bilang.. “Ya iya lha, emangnya kamu bisa yakin apa, bakalan setia sampe kapan pun. Kan kita ga bakalan pernah tau tentang apa yang terjadi selanjutnya”.. Ow, ow.. Whatthehell?? Bener juga kan. Hemmh, tapi hati saya masih tetep yakin. Saya bisa kok, setia sampai kapan pun. Walau mungkin tidak semudah mulut kita mengucapkannya, tapi kalo dari hati, tentu bisa! Tapi sahabat saya itu tetep keukeuh, bahkan berdebat juga sama saya, dia bilang. “Kita ga bakalan pernah tau!”
Penasaran, saya mulai mengambil survey dengan orang2 terdekat. Orang yang saya jadikan sample adalah salah satu kolega saya yang memang lebih senior dari saya. Baik soal hidup maupun kerjaan. Pertama, saya Cuma minta pendapat tentang status yang di post sahabat saya itu. Kemudian, kolega saya mulai minta penjelasan tentang alasan sahabat saya nulis status tersebut. Saya jelasin sesuai dengan penjelasan sahabat saya, dan kolega saya itu menjawab.. “Iya, emang bener!” GUBRAK! Are this world CRAZY?? Apa Cuma saya satu2nya orang di jagat raya ini yang yakin bisa setia?? Kaget saya dengar jawabannya. Terus, lagi2 saya mulai protes. “Lha kok gitu?? Brarti ga setia, dong!”. Kolega saya menjawab, “Ya kan buktinya dari dulu aja saya ga monoton sama Pacar yang itu2 aja, ganti2. Kamu juga, kan?!”. Saya diam. Kemudian saya nanya, “Emangnya itu yah, namanya setia?”. Trus kolega saya balik nanya sama saya, “Skarang saya tanya dulu, SETIA itu apa??”. Saya diam, buset! Saya juga bingung ditanya soal setia. Lalu dengan asal, saya jawab ; “Setia itu.. Tetap bersama”. Terus kolega saya itu kembali nanya saya, “Yakin??”. Lha kok jadi saya yang balik diwawancarai sih?? (-__-“). Saya ga jawab, masih diem. Lalu kolega saya itu lanjut lagi ngomong;  “Kalo yang namanya SETIA itu TETAP BERSAMA, berarti saya sama istri saya ga setia dong. Iya kan?!”. Saya Cuma diam aja. Terus kolega saya melanjutkan omongannya, “Yang namanya setia itu, dari hati. Kalo udah dari hati setia, biar kayak saya yang kerjanya ke luar2 kota mulu juga, tetap setia. Walaupun saya sedang sama orang lain, tapi hati saya kan udah ada yang punya”. Sedikit lega, hampir sama dengan pendapat saya kan. Setia itu tergantung hati. Kemudian saya tanya, “Berarti, temen saya itu salah dong yah?”. “Enggak, emang bener” lagi2 GUBRAK!
Jadi, kolega saya itu bilang, Kita memang tidak bisa merencanakan tentang kesetiaan. Bukan maksudnya tidak setia seperti yang saya tangkap di awal2 lho. Maksudnya, saat ini kita emang setia. Tapi kita ga bakalan pernah tau tentang apa yang bakalan terjadi selanjutnya. Yaah, sedikit banyak maksud sahabat saya dan kolega saya itu sama. Something like this, “Ketika kita memang benar2 berniat untuk setia sampai kapanpun. Ketika kita sudah mulai STUCK dengan satu orang. Lalu suatu hal yang tidak pernah terfikirkan sebelumnya terjadi, apakah kita akan tetap memilih untuk tetap setia kepadanya??”. I’ll said, YES! Tapi kemudian, banyak Pro dan Kontra. Ada yang bilang, Setia disitu sama aja dengan menunggu ketidakpastian. Ada yang bilang, setia disitu ga ada gunanya. Tapi ada juga yang bilang, setia disitu termasuk juga orang yang berpendirian kuat. But i guess i’ll never know the truth. Mungkin itu juga alasan sahabat saya post status tersebut, bahkan saya juga pernah dengar Quotes barat yang mengatakan, “Kebohongan yang paling besar adalah ketika kau mengatakan I love you forever kepada seseorang. Mengapa kau begitu yakin mengatakannya, sementara kau sendiri tidak tau apa yang terjadi selanjutnya.”
What about you?? Kalau saya, saya yakin. Saya adalah orang yang setia! Just wait and see. Selebih dan sekurangnya, Only God knows why..  Haturnuhun nya’ sudah baca Note saya. Feel free to leave a comment kok. Terima Kasih Sebelumnya. Hehehe. J
Pontianak City, Saturday 16 April 2011 at 21.18pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar