Selasa, 31 Mei 2011

THERE IS NO PRIVATE IN SOCIAL NETWORKING

Merambahnya pengguna social networking kedua setelah facebook, twitter membuat banyak pakar-pakar multimedia mulai membahas tentang etika bersopan santun didunia maya termasuk salah satunya; Aturan yang ditujukan kepada pengguna Twitter. Yup, dalam atrikel tersebut yang saya baca (Artikel yg juga saya dapat dari twitter), salah satu poinnya adalah “Hindarilah segala macam keluhan atau celaan terhadap : Bos, Klien atau Perusahaan jika anda adalah seorang karyawan.” Karena menurut artikel tersebut, dalam dunia Twitter, apapun yang anda tulis otomatis akan menjadi konsumsi publik. Walaupun akun anda diproteksi!

For your information, Akun saya sudah di protect sejak pertama kali saya bergabung di twitter. Dan saya juga sudah men-Select follower saya yang jumlahnya dari 394 menjadi 73. Artinya, akun saya benar-benar untuk orang yang dekat saja. Tapi ketika saya men-Tweet tentang sesuatu, bagaimana tweet tersebut bisa saya temukan saat saya mencoba-coba googling hanya dengan 1 kata. (Bukan 1 kalimat!).


Ya, jadi contoh simplenya begini :
Seseorang yang mem-protek akunnya dan men-select followernya seperti saya, menulis sesuatu di akunnya.
@Seseorang : WHATTHEHELL! Blom gajian udah tanggal segini. Perusahaan macam apa ini??? F***!)*
*Melanggar etika di twitter.

Kemudian dibales oleh temannya si Seseorang tadi, yang akunnya juga privat, tapi tidak men-select followernya.
@TemanSeseorang : Sabaaaar, Say.. RT @Seseorang : WHATTHEHELL! Blom gajian udah tanggal segini. Perusahaan macam apa ini??? F***!)*

Dan kemudian, teman dari temannya seseorang ini, ikut dalam pembicaraan mereka. Yang akunnya tidak diprotek dan followernya juga.
@TemanDariTemanSeseorang : Perusahaan mana tuh?? RT @TemanSeseorang : Sabaaaar, Say.. RT @Seseorang : WHATTHEHELL! Blom gajian udah tanggal segini. Perusahaan macam apa ini???


Naah.. Bukannya tidak mungkin kalimat tersebut menjadi konsumsi publik atau bahkan saat si @TemanSeseorang tadi menulis nama perusahaan Si @Seseorang, hal itu bahkan bisa sampai ke Bos anda, atau bahkan relasi-relasi Perusahaan lainnya mengingat jaringan twitter yang begitu luas. Yang nantinya juga akan berakibat ke anda sendiri, dan Perusahaan anda juga kena getahnya. Hanya karena ungkapan kekesalan yang anda ungkapkan tadi. Ingat, ini baru antara @Seseorang, @TemanSeseorang dan @TemanDariTemanSeseorang. Bukan kah si @TemanDariTemanSeseorang juga mempunyai follower??. Bahkan ketika anda googling dengan key word nama perusahaan tersebut, bukannya tidak mungkin tweet tersebut juga ikut-ikut keluar.

Ya, saya memang sudah memprotec akun saya. Menyaring follower saya menjadi 73 orang saja. Tapi bagaimana dengan teman-teman saya yang berada dalam list 73 orang itu?? Tidak semua akun mereka di protek kan. Dan teman dari teman saya?? Apalagi!

Yeah, that’s right! THERE IS NO PRIVATE IN SOCIAL NETWORKING. Selama yang namanya kita berseliweran di social media, tidak ada yang namanya benar-benar privasi. So you better think twice before you share something. Kini saya sangat-sangat setuju dengan artikel tersebut. So if you wanna share something private, you better get the phone talk to someone you trust or meet you bestfriend, then tell your problem. Dengan keuntungan, TIDAK ADA SATU ORANG PUN YANG DAPAT GOOGLING PEMBICARAAN ANDA.

OK, that’s all. I just wanna share something for you sebelum jam pulang kerja. Semoga bermanfaat yaah..
Thank you for reading. J
*Feel free for remove your name here :)

By Tetra Saputri. Pontianak City, Tuesday 31 May 2011.